Pria 60 tahun yang mengepalai Madrid antara 2006 dan 2009 juga mengkritik insiden Jose Mourinho yang mencubit bagian dekat ata asisten pelatih Barca Tito Vilanova.
"Dalam lagu kebangsaan kami dikatakan ketika Madrid kalah, kami berjabat tangan dengan lawan, bukan menaruh jari di mata mereka," sindir Calderon.
"Florentino [Perez] menyatukan takdirnya kepada Mourinho. Ini tipe dari kepemimpinan orang yang sangat radikal."
"Berawal dari sama sekali tidak percaya pelatih dia sekarang sangat mempercayai mereka," imbuhnya.
Calderon juga mempertanyakan keputusan klub menolak menggelar partai final Copa del Rey antara Barcelona dan Athletic Bilbao di Santiago Bernabeu.
"Keputusan ini kelihatan seperti tim kecil. Ini pukulan telak dari sisi ekonomi yang bisa diambil dari toko-toko dan bar. Madrid membuat Barcelona lebih penting dari seharusnya."




Tidak ada komentar:
Posting Komentar